Pada setiap kelas saya yakin akan
ada beberapa siswa “Nakal” atau dalam
bahasa asing disebut juga “Difficult learners”. Difficult learners bukan hanya siswa yang selalu mengganggu pada
setiap pelajaran dikelas, menurut guru saya Master Maliki dengan beberapa
tambahan kategori yang saya temukan, Difficult learners dapat dikategorikan :
- selalu mengganggu
- tidak berpartisipasi alias pasif
- kasar dan ‘berontak’
- bertindak semaunya
- tidak pernah mendengarkan.
Jika anda sebagai trainer
menemukan salah satu atau lebih dari kategori diatas, tidak perlu panik. Berdasarkan
ilmu yang diturunkan Master Maliki kepada saya. Difficult learners dapat diatasi
dengan cara :
- Tunjukkan percaya diri dan humor yang baik dan jangan merasa jengkel dengan hal sepele atau ‘smart talk’, bersiagalah.
- Tekankan komunikasi yang baik bukan kuliah atau ceramah formal. Komunikasi efektif dan hubungan personal yang baik sangat penting untuk membuat pelatihan yang efektif.
- Jangan menjaga jarak dengan kelompok, berbaurlah jangan menggunakan metode otoriter.
- Tunjukkan kepada peserta bahwa anda mengharapkan mereka mencapai prestasi serta perilaku yang baik, tapi tetap beri tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka.
- Jangan ciut (discouraged) dengan sikap antagonis atau reaksi negatif. Biasanya peserta akan merespon secara positif bila anda menunjukkan bahwa anda tidak terpengaruh dengan gangguan-gangguan kecil.
- Jangan menjadi cemas dengan manajemen dan kontrol. Trainer yang baik tidak hanya fokus pada manajemen tetpi pada pembelajaran efektif dan komunikasi.
- Berikan panduan tentang apa yang diharapkan dari peserta. Pastikan peserta sadar akan aturan yang ada dan libatkan mereka pada proses membuat aturan itu.
- Jangan kasar dan bertindak ironis. Bila ada peserta yang ‘sulit’, coba bersikap positif jangan negatif.
- Bersabarlah.
Sumber : M.A. Maliki
No comments:
Post a Comment