Tenaga Surya untuk Bumi Nyiur Melambai

Lokasi Kota Manado

Hembusan angin terasa jelas ketika saya tiba di sini, kota yang disebut-sebut sebagai Bumi Nyiur Melambai, Manado, disebut demikian karena kota ini terletak di tepi pantai. Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Manado terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU. Iklim di kota ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27° C. Luas wilayah daratan adalah 15.726 hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer.

Bandara Sam Ratulangi Manado

Sebelum menginjakan kaki di sini saya sempat berfikir, "Jangan- jangan Manado merupakan kota kecil.", bahkan sempat terfikir PLN hanya ada disekitar bandara. Rasa khawatir tersebut hilang ketika saya tiba di kota ini. Bandaranya luar biasa megah. Pada bagian muka bandara tertulis "Si Tou Timou Tumou Tou",ini merupakan sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi ,merupakan seorang Pahlawan Nasional, yang memiliki arti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" dan atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain".

Gemerlap cahaya lampu di malam hari menambah megah bangunan tersebut. Dalam hati saya berkata, "Terimakasih ya ALLAH ternyata di sini ada listrik, terima kasih PLN." Membuat tulisan pada Blog merupakan salah satu hobi yang saya miliki jadi jika tidak ada listrik maka tidak ada internet tidak ada internet maka tidak ada Blog. Hari demi hari pun saya lalui, dengan adanya PLN maka waktu satu dua tahun tidak terasa bagi ku. Sampailah suatu ketika saat Pemadaman Listrik di sini menjadi terlalu sering dari biasanya. 2014 pemadaman lisrik semakin sering terjadi banyak yang menghujat PLN pada berbagai macam media, termasuk Blog. Namun saya memahami, saya yakin PLN sudah berusaha dengan keras untuk melayani kita semua. 

Pejabat Humas PLN Sulttenggo, Lefrand Maleke kepada Kompas.com mengatakan, pemadaman listrik akhir-akhir ini selain dikarenakan adanya gangguan jaringan juga dikarenakan Pembakit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang mengalami kekurangan pasokan uap."Karena pasokan uap dari PLTP Lahendong kurang, akibatnya daya listrik pas-pasan dan pemadaman tidak bisa dihindarkan," kata Maleke melalui pesan singkat. 

Kondisi salah satu warga ketika listrik padam

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari berbagai sumber pasokan daya listrik di wilayah Sulut kini mengalami krisis. Sebab dalam satu malam saja, PLN kekurangan daya hingga mencapai sekitar 40 Mw. Kemarau yang sudah berlangsung selama dua bulan juga menjadi salah satu sebab tidak maksimalnya produksi listrik di wilayah Sulut. Sebab, tiga unit PLTA di Minahasa sangat tergantung dari debit air Danau Tondano, yang saat ini sedang kurang akibat kemarau. 

Jika kondisi debit air Danau Tondano sedang normal, PLTA tersebut bisa menghasilkan daya 45 Mw, tetapi saat ini hanya bisa sampai 31 Mw. Sementara itu kurangnya pasokan uap dari Pertamina Geothermal membuat PLTP Lahendong III yang seharusnya menghasilkan 20 Mw, kini hanya bisa memproduksi 13 Mw saja. 

Total produksi empat unit PLTP Lahendong yang biasanya bisa menghasilkan 75 Mw, kini hanya 68 Mw saja. Kekurangan pasokan listrik di Sulut tersebut diperparah lagi dengan kondisi PLTU Amurang yang berkekuatan 50 Mw tidak maksimal beroperasi.

Kondisi tersebut harus kita pahami PLN tidak punya pilihan selain harus memadamkan listrik secara bergiliran. Akan tetapi saya juga memahami kekesalan banyak pihak akibat pemadaman listrik yang sering berlangsung saat ini, sering kali pemadaman dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya peberitahuan dari PLN baik melalui surat kabar, media sosial, web, Blog dan Stasiun Televisi lokal. Ide ku untuk PLN sebaiknya ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelum ada pemadaman bergilir. 

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Kemudian ada hal yang saya pertanyakan semenjak saya tiba di sini. Dengan melihat posisi geografis kota manado yang memiliki iklim tropis dengan suhu yang terbilang tinggi (panas) bahwa akan lebih optimal jika PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tentunya dengan kerja sama berbagai pihak terutama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pemerintah Daerah setempat. Lokasi dapat disesuaikan diutamakan ditempat terpencil seperti suatu pulau atau pada daerah kosong.

Dengan memanfaatkan sinar matahari gratis (seperti saya yang memanfaatkan hosting Blog gratis), cocok sekali untuk daerah tropika dan hemat energi yang terbarukan atau tidak pernah habis selama belum kiamat tentunya, bersih, ramah lingkungan, umur panel sel surya yang tergolong panjang menjadikannya investasi jangka panjang yang baik, terlebih lagi PLTS tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi.

Ketergantungan dengan Sinar Matahari merupakan kekurangan dari PLTS terutama jika terjadi hujan, berawan, dan sejenisnya maka energi yang dihasilkan akan menjadi kurang optimal akan tetapi ini dapat diatasi dengan memberikan tempat penyimpanan energi sementara seperti aki dan atau baterei sehingga energi dari Matahari dapat kita manfaatkan secara optimal. Dengan menambahkan Aki dan atau Batrei mungkin akan menyebabkan biaya awal yang timbul relatif mahal namun ini merupakan investasi jangka panjang yang baik. 

Saya tetap mengapresiasi jerih payah PLN yang dengan sabarnya tetap melayani kita semua menyediakan listrik sehingga dapat menunjang aktivitas kita sehari-hari termasuk Blog-ing. Anda mungkin tidak bisa membayangkan apabila listrik tidak dikenal di Negara kita tercinta ini, malam hari gelap, tindak kriminal meraja lela, hari-hari akan hampa, suasana pun menjadi tidak menyenangkan. Selamat hari listrik nasional ke-69, kami doakan agar PLN dapat terus melayani dengan sepenuh hati dan berkarya bagi Indonesia tercinta.

#Sumber 1#Sumber 2#Sumber 3#Sumber 4